Cakap Menulis; Dari Artikel ke Buku, Oleh M. Anwar Djaelani,
Alhamdulilah pertemuan ke 20 diawali ucapan salam oleh Omjay dengan moderator Ibu Sugiastuti, Inilah profil beliau : Ayah tiga anak lahir di Pamekasan ,23 April 1962, S2 Ilmu social di Unversitas Air Langga (2003), Jabatan aktif di :
- Pelajar Islam Indonesia( 1978-1980)
- Lembaga dakewah Kampus Unair ( 1984-1987)
- Perhimpunan KB-PII jatim (2015-2020)
- DDII Jatim ( 2018-2023)
- MIUMI Jatim (2015-2020)
- Institute Pemikiran dan Peradaban Islan ( Inpas)
- Jawa Pos
- Radar Surabaya,Surya,Malang Pos dan Republika
- www.inpasonline.com, wwww.hidayatullah.com ,www.kanigoro,com, www.islampo,com dan www.anwardjaelani.com
- Berdekat-dekat Kepada Yang Maha Dekat (2020)
- Keluarga Sakinah Perindu Jannah (2019)
- Jejak Kisah Pengukir Sejarah ( 2016)
- Warnai Dunia Dengan Menulis ( 2012)
- Spirit 212, Cinta Ini Menyatukan Kita (2017)
- 100 tahun KH Abdullah Wasi’an, Kristolog jago Dialog (2017)
- Bergiat Dakwah Merajut Ukhuwah (2016)
Perlu Pembiasaan, Banyak
membaca adalah modal utama penulis. Dengan sering membaca seseorang akan,
pertama, mendapatkan pengetahuan / wawasan baru. Kedua, terbit ide untuk
menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya. Ketiga,
kaya dengan perbendaharaan kata. Bersemangatlah di saat menulis!
Sungguh, tulisan itu
sangat besar pengaruhnya. Ungkapan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH
Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid, Saya akan
mengajar dunia dengan pena. Artikel
adalah sebentuk karya tulis. Mari, maju dengan menulis
Tema untuk dikembangkan
menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling
kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet.
Tentang “Niat dan Pembiasaan” Kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis
dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu.
Apa motivasi kita menulis? Agar bisa dimuat di media?
syarat
agar artikel kita dimuat media :
- Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian public
- Orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.
Tema tulisan, Tema akan datang mengalir deras,
terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita
membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit
ide untuk mengartikelkannya.
Langkah
menulis
- Menentukan tema tulisan
- Buatlah outline (kerangka karangan)
Tujuan
nya outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.
- Di pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan.
- Di pembahasan, kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan.
- Di penutup, berilah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.
Contoh Outline: Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
- Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
- Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
- Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
- Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)
- Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)
- Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
- Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
- Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf)
Perihal “Judul Pemanggil” Judul yang baik, antara lain:
- Mampu mencuri perhatian pembaca.
- Mencerminkan tema / arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan. Ringkas dan padat.
Sebagai
sarana berlatih, seringlah memerhatikan judul-judul artikel di berbagai media.
Kata untuk judul diusahakan ada 4 kata, contohnya :
- Urgensi Meneliti dan Menulis (Jawa Pos)
- Menunggu Realisasi Program Buku Murah (Jawa Pos, 31/07/2008)
- Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid (Radar Surabaya)
- Rindu Pemimpin Menulis Buku (Jawa Pos 17/05/2017)
- Menjaga Martabat Penerima Zakat (Jawa Pos)
Belajar membuat paragraf pertama, paragraf dibawah judul atau sering
disebut sebagai lead, bila lead dan judul berhasil memikat pernatian pembaca,
selamat tulisan pasti dibaca.
Pertama tentang “Lead
Penggoda”. Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang
akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah
penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang
penulis.
Kedua, perihal
“Pembahasan nan Menawan”. Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah
yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan
ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular. Sangat
dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.
Ketiga, tentang
“Penutup yang Menggugah”. Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas
masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit. Lihat contoh
lead dan penutup berikut ini: Belajar Tiga Gaya Lead dan Penutup. Judul: Guru
Rajin Menulis dan Efek Besar Itu
Lead (Gaya pertama,
menggoda dengan pertanyaan):Semua orang, tanpa kecuali, harus menjadi
pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh menyenangkan jika guru suka
menulis. Amat membanggakan andai guru rajin menulis. Apa hubungan seorang
pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?
Penutup: Sungguh,
jadilah pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh,
duhai para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena
banyak menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan
menginspirasi murid, orangtua murid, dan masyarakat luas. Indah!
Judul: Rindu Pemimpin Menulis Buku
Lead (Gaya pertama,
menggoda dengan pertanyaan): Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati
setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua
momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika
ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong
pula aktif menulis buku. Mengapa?
Penutup: Alhasil,
kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas
semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah
semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan
kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin
dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah
buku. Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku.
Kami rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.
Judul: Ilmu Pengetahuan
Bisa Topang Keimanan
Lead (Gaya kedua,
dengan kutipan pemikat) “If you think strongly enough, you will be forced by
science to the belief in God”(Kelvin, fisikawan, 1824-1907).
Penutup: Singkat kata,
ilmu pengetahuan bisa mendatangkan keimanan bagi yang masih belum punya iman.
Ilmu pengetahuan bisa menguatkan keimanan bagi yang sudah memiliki iman.
Terkait ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka tulisan ini. Benar, saat dia
berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan akan
adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mendalami ilmu.
Lead (Gaya ketiga, narasi diskriptif): Sesungguhnya,
olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan
terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi
bully- sangat besar.
Penutup: Singkat kata,
selalu berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap
untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi
berbagai persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah
terlebih dahulu mengamalkan hal-hal tersebut.
Perihal “Panjang
Artikel”.
Secara umum, media
membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di masing-masing
kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah, jika mungkin,
sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.
Dari Artikel ke Buku
Selepas trampil menulis
artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah
terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.
Kedua, kala menghimpun
artikel menjadi buku. Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis.
Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku,
lakukan langkah: a).Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”,
seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal
kejadian yang dimaksud. b).Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua
berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang
yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”,
“Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang
Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.
Menulis Resensi
Buku
Resensi buku adalah
ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang
dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan
penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.
Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku.
“Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam
“gaya artikel”.
Tulislah identitas buku
- Apa isi ringkas buku?
- Apakah penulis memiliki kompetensi?
- Apakah buku itu didukung referensi memadai?
- Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?
- Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada?
- Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik?
- Tepatkah momentum kehadirannya?
- Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?
- Wangi banyuwangi untuk negeri
- Memori manis dari madrasah haji
- Berbagi kata menebar makna
Ada banyak keuntungan
jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis
buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu
saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah
dibuat oleh penulis-penulis lain.
Kesimpulan nya :
Niatkan menulis dengan iklas, mulalah untuk bisa menulis artikel dan menjadi sebuah
buku, tak ada kiat yang paling manjur yang dikenal sebagai 3M, Mulai, Mulai dan Mulailah, Bersemangatlah
disaat menulis, Mari maju dengan menulis.
Itulah ilmu yang saya dapat pada malam ini, Terimaksih Bapak Anwar Djaelani, Semoga Alloh memberikan kesehatan
kepada kita semuanya. Amin.
Mantap ya tulisan ... semangat terus
BalasHapusResume yang sangat lengkap... Mantapzzz...
BalasHapusTerima kasih yang sudah berkunjung
BalasHapusAlhamdulillah sudah berkunjung...insyaallah manfaat tulisannya
BalasHapusAmin....terimakasih bu husnul
BalasHapusMantap bu.. Tulisan sangat bermamfaat
BalasHapusMakasih motivasinya bu aning, bu sari..
BalasHapusResumenya lengkap ibu..semangat
BalasHapusTerima kasih...
BalasHapusSemangat utk berkarya
BalasHapusMantap resumenya
resumenya ok pisan..padat mantap
BalasHapusKeren resumenya, semangat menulis
BalasHapusSungguh rapi dan menarik perhatian pembaca, selamat dan sukses
BalasHapusYuuuuklah kita 3M unt buku hehhehe
BalasHapusMantap dan menarik... www
BalasHapussarastiana.com