Jumat, 03 Juli 2020

6 Kunci Menulis

Bersama Bapak Doktor Ngainun Naim

Alhamdulilah Pertemuan ke 15,dengan nara sumber Dr. Ngainun Naim. Dan moderator ternyata Ibu kangjeng yaitu Ibu Sri Sugiastuti. Hari ini saya baru bisa membuat tugas, semalam  tetangga saya ada yang meninggal, jadi pulang sudah Isya , saya lihat chat sudah banyak banget, dan ada lima peserta yang mendapat buku, karena mampu menjawab tantangan yang diberikan moderator. Selamat ya…. Bagi yang mendapat buku.. Saya hanya bisa menyimak saja.

Omjay memberikan informasi untuk mengenal lebih dekat narasumber dengan melihat https://wijayalabs.com/2020/06/30/nara-sumber-belajar-menulis-pgri-tanggal-29-juni-sampai-3-juli-2020/

Mari kita simak penjelasan dari Dr Ngainun Naim

Sesuai dengan unggahan dari Omjay, saya akan menyampaikan bahan diskusi MARI PRODUKTIF MENULIS, Jadi jika Bapak Ibu sudah produktif menulis, berarti topik ini bukan topik istimewa, sekadar bahan untuk renungan bersama. Saya ingin mengawali paparan malam ini dengan satu pendapat bahwa Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan. Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis.

Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan. Pada pertemuan ini saya akan menyampaikan tentang KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS.  

KUNCI PERTAMA ADALAH MOTIVASI.

 Motivasi menulis bisa berupa;

[1] motivasi karir. Bapak dan Ibu sekalian anggota grup. Mencermati komposisi anggota grup ini—maaf jika saya salah—saya berkesimpulan bahwa menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi Bapak Ibu sekalian. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.

[2] motivasi materi; menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.

[3] motivasi politik; menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.

[4] motivasi cinta; menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.

Bapak Ibu sekalian bisa memilih jenis motivasinya. Bisa juga menambah jenis motivasi di luar 4 yang saya sebut di atas. Namun perlu diingat bahwa apa pun motivasi yang dipilih maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.

KUNCI KEDUA: MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH.

Saya pribadi berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah.

Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis—bagi saya—adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.

Sekarang mari kita urai mengapa kok masih ada yang kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya sudah ribuan halaman. Ada beberapa kemungkinan;

[1] Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi.

[2], tidak menulis karena dibuatkan orang lain.

[3] menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di googe lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.

[4], begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir kutipan: Berdasarkan Paparan Di Atas Maka Dapat Disimpulkan. Coba kita simak apa saja bentuk keajaiban yang beliau rasakan karena menulis.

 [1] mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royaliti.

 [2] sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum.

 [3] memiliki banyak teman.

[4]. Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan.

[5] tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.

KUNCI KEEMPAT: TIDAK MUDAH MENYERAH.

Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali.

Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.

KUNCI KELIMA: BERJEJARING.

Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan semacam ini juga dalam rangka berjejaring.

KUNCI KEENAM: MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA.

Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika Anda merasa tulisan Anda tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan Anda akan otomatis menjadi baik.

Kesimpulan yang saya dapat :

1.     Tinggal pilih kunci yang mana yang paling pas buat kita untuk menekuni dunia Literasi

2.    Menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang Bapak dan Ibu hasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama Bapak Ibu sekalian terus menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.




33 komentar:

  1. Mantul...tak ada kata terlambat.

    BalasHapus
  2. Mantap Bunda yuk kita ramsi2 nulis sdh ada kunci kok..tuk jln2 jg k rumahku

    BalasHapus
  3. Mantap.. Kalau sudah punya kunci, ayo dipraktekkan.. Dengan menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi

    BalasHapus
  4. Woow lengkap. Mampir Bu ke cakinin.blogspot.com

    BalasHapus
  5. Siap... Otw.tenang aja..semuanya...

    BalasHapus
  6. Apalagi bunda mila... Lebih top top lah... Trims

    BalasHapus
  7. dengan adanya 6 kunci sukses menulis yang di pelajari, mudah - mudahan membuat kita berkomitmen untukselalu menulis

    BalasHapus
  8. Insya Allah..bu...
    Semoga ya.. Saya bisa tetap konsisten dalam menulis...πŸ™πŸ’ͺπŸ’ͺ

    BalasHapus
  9. Keren bun tulisannya lengkap πŸ‘ udah ada kunci tinggal buka kunci πŸ‘

    BalasHapus
  10. Ya..bu fitrida keren juga...
    Semoga ya..kita bisa punya kunci yg terbaik....😊
    Trims ya bagi yg sudaj berkunjungπŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  11. Makasih ya..
    Apalagi bu arum lebih joss😊

    BalasHapus
  12. Mantap bu Aisah,langsung buka aja bu,kuncinya sudah ada kan?

    BalasHapus
  13. Wah...ayo..las..ikutan ngeblog...

    BalasHapus
  14. Makasih semuanya... Semoga ya .bisa nulis setiap hari....πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ

    BalasHapus
  15. Eeeeh kirain sy dah maiin kesini hahhahahhah. Ini blog jgn ditanya lagi daah rapiiiii tuuul asliii

    BalasHapus
  16. Masya Allah luar biasa bu, resumenya bu. Keren.. i like it

    BalasHapus
  17. Bagus bu, terus semangat menulis sampai sukses ibu

    BalasHapus
  18. Mantap...sukses seterusnya..
    Kunjungi saya di http://maseko1275.blogspot.com/2020/07/kunci-produktif-menulis.html

    BalasHapus
  19. Mantap top banget

    https://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/07/produktif-menulis-emang-bisa.html

    BalasHapus