Rabu, 11 November 2020

Kelas Maya

Pandemi Tertawa, BDR pilihan Efektif
Dengan Gruo WA, anak Tetap Aktif
Setiap Instansi pendidikan, bahkan semua  guru berlomba-lomba mencari metode pembelajaran yang paling menarik dan menyenangkan bagi peserta didiknya,, Tidak terkecuali sekolah formal maupun non formal, Semua berusaha menguprade dirinya agar memahami dan bisa menggunakan IT, ada yang menggunakan google classroom, google form bahkan zoom, telegram dan whatshapp. Meluasnya dampak covid yang terjadi menimbulkan banyak dampak yang dirasakan sangat banyak, khususnya pendidikan ,Anak yang biasa belajar tatap muka harus terpaksa menggunakan teknologi. Hp yang tadinya dibatasi menjadi wajib digunakan dalam belajar.

Ditempat kami sinyal internet tidak merata, susah untuk menggunakan aplikasi yang disebut diatas, apalagi menggunakan zoom yang terlihat hanya garis lingkaran yang berputar-putar saja tidak pernah terbuka atau terlihat gambarnya, jadi masih sulit mengakses pembelajaran  ditambah lagi masalah  listrik yang sering padam, dan pengetahuan orang tua yang belum semua wali murid memahami menggunakan jenis-jenis pembelajaran yang dipakai oleh sekolah.              

Untuk mencapai ketuntasan belajar anak , kami menggunakan aplikasi  whatshApp, karena dengan membuka whatshApp grup, kami bisa melanjutkan  pembelajaran dengan mudah dan bisa dijangkau bisa diterima anak juga wali murid, setiap hari guru menjelaskan pembelajaran kegiatan harian melalui tulisan, video dan audio. Mengirim  menggunakan kelas grup whatshApp ,masing-masing kelompok . Begitu juga dengan hasil kegiatan anak, belajar dirumah, wali murid mengirimkannya melalui whatsApp grup.

Ini salah satu video-video dan hasil karya anak  yang dikirim wali murid digrup kelas maya. Hampir setiap hari  kegiatan mereka dikirim melalui whatshApp grup.


Alhamdulilah kegiatan pembelajaran bisa berjalan lancar, untuk menghindari kerumunan sesuai anjuran pemerintah Desa, dalam seminggu  secara bergiliran wali murid dan anak  memberikan laporan hasil kegiatan anak selama pembelajaran dirumah yang kemudian diserahkan kepada wali kelasnya masing-masing untuk dinilai dan dibukukan untuk mengisi buku hasil perkembangan anak selama pembelajaran berlangsung dirumah.

Dengan memperhatikan protocol kesehatan, Kami jadwalkan kepada wali murid dan anak seminggu sekali  untuk mengadakan sharing tentang perkembangan anak ketika belajar  dirumah, kendala dan permasalahan apa saja yang dihadapi orangtua dalam mendampingi anak nya selama belajar dirumah.Kesimpulan yang bisa saya ambil ternyata wali murid belum mampu sepenuhnya untuk menghadapi anaknya belajar dirumah,

Solusi- solusi yang sering  kami sampaikan  kepada wali murid untuk tetap selalu berkordinasi dan bekerjasama dengan guru, tidak terlalu memaksakan  menyelesaikan pembelajarannya terhadap anaknya. Lebih sabar dan tahan amarah ketika anak merajuk saat belajar, Kami juga menyarankan kepada wali murid untuk memamfaatkan laman pencarian google untuk penyegaran cara belajar. Salah satunya  kami sarankan membuka aplikasi rumah belajar, sehingga tidak ada kebosanan anak untuk belajar, ada juga aplikasi marbel, ada juga aplikasi slideshow dengan  membuat menarik foto-foto mereka saat belajar. Sehingga tidajk membuat anak jenuh saat belajar. Hampir setiap malam kami share saran-saran dan ilmu bagaimana  menghadapi belajarnya anak usia tk yang berbeda persepsi dengan bagaimana belajarnyanya menurut orang tua. 



Pemamfaatan Rumah Belajar merupakan cara kerjasama yang baik antara guru dan orangtua, bukan hanya guru, orangtua terbantu dalam hal belajar, anak bisa langsung bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Banyak orang tua yang khawatir  anak sering memegang hp dengan alasan belajar. Intinya jangan sampai orangtua lengah dalam menghadapi anak belajar saat menggunakan hp, tetap diawasi dan dampingi . alhamdulilah sampai saat ini kegiatan itu membantu mengatasi permasalahan yang ada.

Semangat Merdeka Belajar