Kamis, 13 Agustus 2020

Berburu Ilmu Menulis Gratis


Alhamdulilah, puji syukur saya limpahkan atas karunianya, hari ini buku solo saya sudah berada ditangan saya sendiri, rasa bahagia begitu menyelimuti, tidak sampai setengah tahun saya belajar online bersama digrup menulis Omjay, sudah menghasilkan sebuah buku yang saya sendiri tidak pernah menyangka bisa menerbitkan sebuah buku, seakan tak percaya.

Jam 2 siang ada sepeda motor mampir dirumah untuk mengantar paket, saya lihat pengirim dari Ibu Sri Sugiastusti, Solo, setelah saya terima saya langsung membuka dan mengecek buku, benar ternyata itu buku saya, saya buka dan  mulai membaca halaman demi halaman. Ternyata masih ada juga sedikit kata yang salah, tapi lumayanlah tidak terlalu fatal. Saya sudah merasa senang.

Terimakasih terkhusus kepada Ibunda Sri Suguastuti yang mana sudah membantu saya dalam menerbitkan buku ini, apalagi Omjay yang sudah memprakasai kegiatan ini, tanpa adanya grup menulis Omjay ini mustahil saya bisa membuat buku,  Mr.Bams yang selalu memotivasi dengan kalimat bahagianya, Mr.Brian yang membantu membuat ilmu blog nya yang sudah sangat berguna dan semua teman –teman peserta gelombang 12 yang selalu memberikan saran dan kritikannya diblog yang saya share. Semoga ilmu yang telah diberikan bermamfaat dan Alloh Subhanahu Wata’ala memberikan pahala yang berlipat, Ibu, Omjay, Mr.Bams, Mr Brian selalu sehat, selamat bahagia dunia dan akhirat,….. Amin.

Koleksi buku juga sudah bertambah mulai dari Ibu Hati, Ibu Rita Asminarseh,Bpk Brian Dan Ibu Sugiastuti yang semua sudah harus siap dibaca, tak sabar untuk membaca semua buku dari orang-orang hebat, semoga menambah inspirasi dan motivasi serta berkah bagi pembaca nya.

Mohon maaf bila saya belum bisa istiqomah dalam menulis, memang benar apa yang narasumber sampaikan, sangat sulit menulis bila belum ada keinginan yang kuat dalam hati. Tapi semangat literasi tetap berkobar dalam hati. Salam Literasi.

 

 

 

 

 

 

 

  

Membangun Indonesia melalui dunia Pendidikan dengan pembelajaran dalam jaringan yang efektif dan menyenangkan

 

Kibaran Bendera Sang Saka Merah Putih sudah berkibar disetiap depan rumah warga, bulan Kemerdekaan dibulan Agustus, sudah lebih dari 5 bulan pandemik masih melanda Indonesia.  Dengan semangat Merdeka Belajar anak-anak masih melakukan pembelajaran jarak jauh dengan belajar dari rumah sesuai  surat edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020.

Peran penting bagi guru untuk membantu anak menghadapi ketidak pastian yang disebabkan oleh pandemi ini, guru selalu mendukung dan melibatkan anak untuk terus belajar dalam bentuk pembelajaran jarak jauh (daring maupun luring atau kombinasi) meskipun untuk sementara akses fisik kesekolah ditutup. Fasilitas pembelajaran yang tadinya bisa dikelas tatap muka sekarang harus melalui laman dan media social.

Kolaborasi yang tidak kalah penting nya antara kepala sekolah, guru, orangtua dan murid untuk berdaya belajar dalam menghadapi situasi darurat, memastikan anak untuk dapat belajar daring maupun luring yang bermakna walau hanya lewat handphone sesuai kebutuhan dan kemampuan anak untuk bisa dan mampu diatasi, sehingga tidak menimbulkan kecemasan, kesulitan  bagi anak juga orangtuanya yang mendidik anak diera digital.

Dengan semangat 45 guru mampu memulai pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sesuai dengan rencana pembelajaran jarak jauh (daring maupun luring atau kombinasi) yang sudah disiapkan dan disetujui kepala sekolah dengan tetap mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah, guru mengetahui anak mana yang sudah atau belum menyelesaikan tugas sekolahnya, mengetahui anak mana saja yang lebih banyak membutuhkan bimbingan guru, mengetahui lingkungan rumah yang bisa ditinjau dari aspek kenyamanan dan keamanan, mengetahui kondisi mental dan emosi anak,  apakah cemas atau takutkah dalam belajar daring ataupun luring atau kombinasi, dan juga guru mengetahui apakah anak bisa mengakses keteknologi untuk kegiatan pembejaran jarak jauh itu.

Melakukan selalu komunikasi dengan sesama guru untuk saling berbagi pengalaman dan mencari solusi atas kendala yang dihadapi, banyak kendala yang hampir merata dan sama disemua sekolah seperti permasalahan anak antara lain kurang nya handphone, karena semua anak dalam satu keluarga belajar daring, sehingga rebutan dalam menggunakan alat gawai tersebut, tidak adanya jaringan internet yang kuat sehingga tidak bisa menyelesaikan tugasnya, belum lagi permasalahan dan kendala dari para orangtua.

Betul, orangtua belum terlatih untuk menjadi guru dadakan, padahal orangtua memainkan peranan besar  membantu anak dalam keberhasilan belajar pembelajaran jarak jauh (daring maupun luring maupun kombinasi), untuk itu tugas guru juga untuk memberikan dukungan, membimbing, memotivasi, para orangtua yang mengambil alih tugas menantang, sementara para orangtua banyak berurusan dengan tugasnya dirumah. Hampir 80% Orangtua merasa keberatan dalam pembelajaran jarak jauh, apalagi pembelajaran daring, salah satunya orangtua belum memahami ilmu teknologi, sehingga kebingungan dalam membimbing anak, apalagi bagi anak SD walaupun anak tersebut sudah mahir dalam memainkan game tetapi anak belum paham 70% dalam memyelesaikan tugas yang diberikan guru. Belum lagi masalah keuangan/dana untuk pembelian data internetnya, Mau tidak mau, suka tidak suka orangtua harus mau dan siap menghadapi situasi ini yang tidak tahu kapan akan berakhirnya. Dan tentunya guru lagi yang harus berpikir bagaimana caranya mebimbing anak dan sekaligus orangtuanya.

Pastikan mencari informasi, melakukan komunikasi dan mensukseskan model pembelajaran jarak jauh (daring maupun luring dan kombinasi) yang sudah berhasil dilaksanakan secara efektif dan menyenangkan selama pandemi yang dapat dicontoh oleh guru lain. Menyiapkan diri untuk lebih sadar, tanggap dan mendukung kegiatan positif anak dengan materi pembelajaran yang diberikan, memberikan dorongan dan motivasi kepada anak untuk belajar dan saling mendukung sesama teman.

Ayo, teman-teman sesama guru tetap semangat untuk memberdayakan diri demi kwalitas/mutu kita sebagai guru, jangan lupa selalu instropeksi diri dengan ibadah sehingga menangguhkan murka Alloh Subhanahu Wata’ala,  Amin….., Salam literasi….. Hidup PGRI.