Mari
kita kenal dulu dengan Ibu Hati Nurahayu
Hati
Nurahayu, S.Pd. saat ini mengajar di SMP Al-Amanah Dayeuhkolot Kabupaten
Bandung, SMP dan SMA Karakter Ustman bin Affan Arjasari Kabupaten Bandung dan
sebagai CEO Tata Akbar. Pengajar yang mengampuh mata pelajaran IPA ini sudah
mengajar hampir 17 tahun. Mengelola TBM Saung Literasi Hati , WAG Literasi
Patungan Buku dan Penerbit Tata Akbar. Penghargaan yang diperoleh diantaranya
Anugerah Winaya Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dari Bupati Bandung sebagai
Guru Penggerak Indonesia Maju 2019. Penghargaaan Anugerah Winaya Kabupaten
Bandung sebagai guru berprestasi 2017. Peraih Karya Terbaik I Diseminasi
Literasi Nasional kemindikbud 2017.
Tepat
pukul 19.00, om Jay mengubah setingan grub menjadi hanya admin yang bisa
mengirimkan pesan. Beliau mengucapkan salam, menyapa para peserta seta
menginformasikan jika kegiatan di mulai. Bertindak selaku moderator malam itu
adalah Ibu Fatimah dari Aceh.
Selama
ini banyak guru kebingungan saat mencari judul, padahal menurutnya dengan
mengambil isi PTK bisa dikembangkan menjadi buku bacaan. Hasil yang dibukukan
sebaiknya fokus kepada bagian yang diberikan tindakan atau kata kunci PTK.
Hati-hati pada buku jangan sampai ada kata-kata laporan PTK.
Mengubah
PTK menjadi buku siapkan sampai dengan 70 halaman ukuran A5. Setiap orang
memang punya ide dan kreativitas masing-masing. Kembangkan kreativitas tersebut
sesuai dengan pengalaman dan bacaan yang didapat. Jangan menulis buku sesimpel
PTK. Gunakan dengan bahasa komunikasi, sesuaikan dengan judul inti PTK. PTK
sudah dibukukan bisa dijadikan daftar pustaka pada buku penulis yang lain.
Semakin
literatnya penulis, akan menghasilkan buku yang oke untuk ditulis. Ingat
literasi itu rangkaian membaca, berpikir dan menulis.Membaca buku best seller
adalah salah satu cara yang dilakukan oleh Bu Hati. Koleksi juga buku-buku
pendidikan yang luwes. Itulah yang membuat buku bisa disajikan sesuai dengan
tata letaknya dan agar buku bisa menarik untuk dibaca. Tentunya juga
menyediakan koleksi bacaan yang mendukung pekerjaan editor.
Kesimpulan
yang disampaikan oleh Bu Hati adalah agar para guru menyusun Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu, mempublikasikannya baru membukukannya.
Ada double manfaat, dibaca oleh guru lain. Memiliki ISBN dan menjadi karya yang
kebermanfaatannya tak akan lekang oleh waktu dan Zaman. Jadi Bagaimana dengan
Anda? Siap Membukukan PTK?
Smoga kita menjadi penulis yang literat ya bu .. 👍👍👍
BalasHapusSemoga kita dapat membukukan PTK ya bu🙏
BalasHapusTrimakasih ya..semoga tetap semangat
BalasHapusKeren teh...makin mantap tulisannya semoga bisa menjadi buku ya teh��
BalasHapusAmin....
BalasHapusSemangat menulis, bagus
BalasHapusMantap Bu... Lanjutkan...
BalasHapusYa..dilanjut nge blognya ya
BalasHapusYa..dilanjut nge blognya ya
BalasHapusYa..dilanjut nge blognya ya
BalasHapus