
Kibaran
Bendera Sang Saka Merah Putih sudah berkibar disetiap depan rumah warga, bulan
Kemerdekaan dibulan Agustus, sudah lebih dari 5 bulan pandemik masih melanda
Indonesia. Dengan semangat Merdeka
Belajar anak-anak masih melakukan pembelajaran jarak jauh dengan belajar dari
rumah sesuai surat edaran Mendikbud
Nomor 4 tahun 2020.
Peran
penting bagi guru untuk membantu anak menghadapi ketidak pastian yang
disebabkan oleh pandemi ini, guru selalu mendukung dan melibatkan anak untuk
terus belajar dalam bentuk pembelajaran jarak jauh (daring maupun luring atau
kombinasi) meskipun untuk sementara akses fisik kesekolah ditutup. Fasilitas
pembelajaran yang tadinya bisa dikelas tatap muka sekarang harus melalui laman
dan media social.
Kolaborasi
yang tidak kalah penting nya antara kepala sekolah, guru, orangtua dan murid
untuk berdaya belajar dalam menghadapi situasi darurat, memastikan anak untuk
dapat belajar daring maupun luring yang bermakna walau hanya lewat handphone
sesuai kebutuhan dan kemampuan anak untuk bisa dan mampu diatasi, sehingga
tidak menimbulkan kecemasan, kesulitan
bagi anak juga orangtuanya yang mendidik anak diera digital.
Dengan
semangat 45 guru mampu memulai pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
sesuai dengan rencana pembelajaran jarak jauh (daring maupun luring atau
kombinasi) yang sudah disiapkan dan disetujui kepala sekolah dengan tetap
mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah, guru mengetahui anak mana yang
sudah atau belum menyelesaikan tugas sekolahnya, mengetahui anak mana saja yang
lebih banyak membutuhkan bimbingan guru, mengetahui lingkungan rumah yang bisa
ditinjau dari aspek kenyamanan dan keamanan, mengetahui kondisi mental dan
emosi anak, apakah cemas atau takutkah
dalam belajar daring ataupun luring atau kombinasi, dan juga guru mengetahui
apakah anak bisa mengakses keteknologi untuk kegiatan pembejaran jarak jauh
itu.
Melakukan
selalu komunikasi dengan sesama guru untuk saling berbagi pengalaman dan
mencari solusi atas kendala yang dihadapi, banyak kendala yang hampir merata
dan sama disemua sekolah seperti permasalahan anak antara lain kurang nya
handphone, karena semua anak dalam satu keluarga belajar daring, sehingga
rebutan dalam menggunakan alat gawai tersebut, tidak adanya jaringan internet yang
kuat sehingga tidak bisa menyelesaikan tugasnya, belum lagi permasalahan dan
kendala dari para orangtua.
Betul,
orangtua belum terlatih untuk menjadi guru dadakan, padahal orangtua memainkan
peranan besar membantu anak dalam
keberhasilan belajar pembelajaran jarak jauh (daring maupun luring maupun kombinasi), untuk itu
tugas guru juga untuk memberikan dukungan, membimbing, memotivasi, para
orangtua yang mengambil alih tugas menantang, sementara para orangtua banyak
berurusan dengan tugasnya dirumah. Hampir 80% Orangtua merasa keberatan dalam
pembelajaran jarak jauh, apalagi pembelajaran daring, salah satunya orangtua
belum memahami ilmu teknologi, sehingga kebingungan dalam membimbing anak,
apalagi bagi anak SD walaupun anak tersebut sudah mahir dalam memainkan game
tetapi anak belum paham 70% dalam memyelesaikan tugas yang diberikan guru. Belum
lagi masalah keuangan/dana untuk pembelian data internetnya, Mau tidak mau,
suka tidak suka orangtua harus mau dan siap menghadapi situasi ini yang tidak
tahu kapan akan berakhirnya. Dan tentunya guru lagi yang harus berpikir
bagaimana caranya mebimbing anak dan sekaligus orangtuanya.
Pastikan
mencari informasi, melakukan komunikasi dan mensukseskan model pembelajaran
jarak jauh (daring maupun luring dan kombinasi) yang sudah berhasil
dilaksanakan secara efektif dan menyenangkan selama pandemi yang dapat dicontoh
oleh guru lain. Menyiapkan diri untuk lebih sadar, tanggap dan mendukung
kegiatan positif anak dengan materi pembelajaran yang diberikan, memberikan
dorongan dan motivasi kepada anak untuk belajar dan saling mendukung sesama
teman.
Ayo,
teman-teman sesama guru tetap semangat untuk memberdayakan diri demi
kwalitas/mutu kita sebagai guru, jangan lupa selalu instropeksi diri dengan
ibadah sehingga menangguhkan murka Alloh Subhanahu Wata’ala, Amin….., Salam literasi….. Hidup PGRI.